Ketika jumlah dopamine mengalami penurunan, maka acara otak pun terganggu. Kondisi inilah yang biasa disebut dengan tanda-tanda penyakit parkinson. Penderita penyakit ini biasanya mengalami tremor ketika istirahat, sulit melaksanakan gerakan tubuh, dan otot kaku.
foto: steadyhealth.com via shutterstock
Gejala penyakit Parkinson
- Cara bicara berubah. Gaya bicara menjadi samar, tidak jelas, dan ragu.
- Tubuh sering gemetar (tremor). Gemetaran pada anggota badan yang tidak terkontrol, biasanya terjadi pada sebelah tangan ketika beristirahat.
- Sulit tidur (insomnia).
- Kehilangan koordinasi gerakan badan (bradikinesia). Penurunan koordinasi gerakan badan sehingga lebih lambat. Pasien merasa sulit untuk melaksanakan acara ringan menyerupai berjalan ataupun berdiri dari duduk.
- Inkontinensi urin.
- Otot kaku (rigiditas). Otot-otot badan menjadi tegang atau kaku. Tidak ada verbal wajah lantaran pergerakan otot sangat terbatas, serta nyeri akhir otot kram.
- Indera penciuman tidak berfungsi. Biasanya terjadi sebelum timbulnya tanda-tanda lain.
- Keseimbangan badan terganggu. Tubuh penderita sangat rentan terjatuh, lantaran tidak seimbang.
- Frekuensi gerakan badan menurun. Tanpa disadari oleh penderita, kedipan mata maupun ayunan tangan ketika berjalan menjadi pelan.
- Bagian badan menyerupai terbakar. Penderita mencicipi sensasi dingin, rasa terbakar, dan mati rasa.
- Ingatan menurun (Demensia). Bukan sekedar gangguan ingatan, kepribadian pun berubah bahkan sering mengalami halusinasi dan delusi. Baca juga: 11 Jenis Makanan Ini Meningkatkan Daya Ingat.
- Depresi. Penderita Parkinson sering merasa tertekan dengan kondisi kesehatannya.
- Sembelit (Konstipasi).
- Sulit menelan makanan. Gangguan ini sanggup memicu kekurangan nutrisi dan cairan tubuh.
Cara Mengobati Penyakit Parkinson Yang Tepat
Sebagian penderita Parkinson mengalami beberapa tanda-tanda ringan, sehingga tidak mengganggu acara mereka.
Kemungkinan Penyebab Penyakit Parkinson
- Faktor genetik. Kemungkinan terjadi mutasi genetik, sehingga orang bau tanah menyalurkan gen tidak sehat kepada anaknya. Kasus menyerupai ini jarang ditemukan.
- Faktor lingkungan. Radikal bebas serta racun tertentu menyerupai pestisida, polusi, herbisida, ataupun asap kendaraan bermotor. Belum ada bukti ilmiah yang mendasari alasan ini.
- Efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu.
- Stroke yang parah, sehingga ada serpihan otak yang tidak berfungsi.
Tidak gampang bagi dokter untuk memastikan bahwa pasien terjangkit parkinson, belum ditemukan tes khusus. Biasanya dokter menilik gejala, riwayat kesehatan, dan tes mental ataupun fisik. Bahkan, tes laboratorium pun tidak sanggup memastikan adanya serangan parkinson atau tidak. CT scan dan MRI merupakan tes lain yang digunakan untuk meyakinkan tanda-tanda yang timbul tidak disebabkan oleh penyakit lain.
Pengobatan terhadap penyakit Parkinson bertujuan untuk meredakan tanda-tanda yang timbul dan meminimalkan duduk perkara kesehatan yang diderita pasien sehingga tidak mengganggu aktivitasnya. Jadi, obat penyakit parkinson hingga sekarang belum ditemukan.
Terapi untuk mengatasi tanda-tanda penyakit Parkinson
1. Fisioterapi
Manfaat terapi ini untuk membantu mengatasi nyeri sendi dan otot kaku ketika bergerak. Tujuannya untuk menjaga kelenturan badan penderita parkinson. Dengan terapi ini dibutuhkan supaya penderita bisa melaksanakan acara tanpa pemberian orang lain.
2. Diet kaya serat
Umumnya penderita juga mengalami sembelit. Makanan kaya serat dan banyak minum air akan membantu mengatasi konstipasi akhir tanda-tanda Parkinson.
3. Terapi berbicara
Tujuannya untuk mengatasi kesulitan dalam berbicara.
Obat Penyakit Parkinson
ilustrasi foto: drguilhermeolival.com
Dokter menawarkan obat sesuai dengan tanda-tanda yang muncul. Reaksi terhadap pasien pun bervariasi, sesuai kondisi kesehatan mereka. Berikut beberapa obat bagi penderita Parkinson yang biasa digunakan:
1. Levodopa
Sel-sel syaraf otak menyerap obat ini, kemudian mengubahnya menjadi dopamine. Jika kadar dopamine meningkat, maka gangguan pergerakan pun berkurang. Sedangkan duodopa digunakan untuk memperbaiki suasana hati.
2. Dopamine agonist
Obat biasa digunakan pada tahap awal tanda-tanda Parkinson, reaksi yang ditimbulkan lebih rendah daripada levodopa.
3. Monoamine oxidase-b inhibitors (MAO-B)
Obat ini berkhasiat untuk menghambat senyawa kimia yang merusak dopamine. MAO-B yang sering digunakan yaitu rasagiline dan selegiline. Obat ini sanggup digunakan bersama levodopa maupun dopamine agonist.
4. Catechol-O-methyltransferase inhibitor (COMT)
Obat ini diberikan kepada pasien Parkinson yang mengalami tanda-tanda parah.
Obat-obatan di atas harus diberikan oleh dokter, yang akan memilih takaran dan hukum yang tepat. Pasien dihentikan menggunakannya tanpa resep dokter, lantaran efeknya sangat kuat.
Related Posts


Tambahkan Komentar Sembunyikan