diabetes tipe 1 atau dengan resistensi insulin, yang sangat umum dalam diabetes tipe 2. Stres ialah respon yang sangat alami untuk situasi terancam, dan prosedur ini yang ialah yang membuat para penderita diabetes harus berjuang. Banyak penderita diabetes yang menjalani situasi stres kesannya mengalami kadar gula darah tinggi. Apa yang mengakibatkan kecenderungan ini? Kita akan menganalisis apa itu stres, dan bagaimana stres sanggup menghipnotis para penderita diabetes.
 
  
  Stres ialah respon alami terhadap keadaan yang terancam. Sederhananya, setiap kali kita mengalami shock atau mencicipi ancaman, organisme kita melepaskan hormon ibarat hormon kortisol, adrenalin, dan pertumbuhan. Hormon stres ini akan membantu kita bertahan pada situasi ini dan memungkinkan kita untuk bekerja dan berjuang lebih keras. Secara fisiologis, hormon stres meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, respon ini memberitahu kita memperlihatkan lebih banyak oksigen dan daya gula darah untuk otot-otot. Peningkatan pernapasan merupakan upaya untuk menyediakan lebih banyak oksigen untuk konversi energi. Plus, sistem kekebalan badan kita diaktifkan dan siap untuk diberikan ke bab badan yang terluka. Perhatian kita bergeser ke ancaman. Akhirnya, sirkulasi untuk kaki dan tangan kita berkurang, dan kita tidak mencicipi sakit 
 Mengapa stres berdampak pada para penderita diabetes?
 Alasan utama stres berdampak pada penderita diabetes alasannya ialah stres sanggup meningkatkan kadar gula darah. Ini ialah respon terhadap kebutuhan badan kita untuk energi ekstra. Pada orang yang tidak menderita diabetes akan ada beberapa reaksi hormonal untuk mengontrol gula dilepaskan ke dalam anutan darah. Namun, pada penderita diabetes, prosedur ini tidak bekerja dengan benar. Ada banyak komplikasi yang timbul dari hiperglikemia (suatu keadaan dimana kadar gula dalam darah naik melebihi batas normal). Ketika kadar gula darah tinggi dikombinasikan dengan respon alami dari badan kita untuk stres, ini sanggup membuat hal yang jelek ibarat kelebihan kerja untuk jantung, sirkulasi yang buruk, dan kerusakan pembuluh darah akhir kadar gula darah yang tinggi.
  Dari ulasan di atas, kita sanggup menyimpulkan stres berpeluang untuk membuat kadar gula darah anda melonjak. Namun, ada cara lain yang membuat stres menghipnotis kadar gula darah. Itu ialah kurangnya fokus dalam perawatan diabetes. Ketika kita berada dalam kondisi stres, kita ibarat diprogram untuk mengabaikan semua gangguan. Nah hal itu akan membuat anda lupa untuk melaksanakan pengecekan kadar gula darah anda secara teratur. Sementara itu, hal lain yang membuat stres besar lengan berkuasa pada gula darah anda ialah bahwa beberapa orang cenderung untuk mengalihkan stres dengan makan berlebihan. Jika anda menderita diabetes dan stres, lalu anda menentukan makan untuk mengatasi stres, berarti anda akan membuat segalanya lebih buruk. Hormon stres meningkat bukan hanya kadar gula dalam darah, tetapi hal itu juga meningkatkan resistensi insulin.
 Apa yang sanggup kita lakukan untuk mengurangi imbas negatif dari stres terhadap gula darah kita?
 Cara terbaik untuk mengatasi stres ialah menghindarinya. Memang benar kita tidak sanggup mengasingkan diri dari dunia, tapi kita sanggup berguru teknik yang sanggup membantu melawan tingkat stres yang tinggi dan membantu kita menjalani hidup sehat. Olahraga, mungkin ini yang paling penting, salah satunya berusaha untuk mengganti pikiran negatif dengan yang positif. Juga, olahraga pernapasan telah memperlihatkan hasil yang kasatmata dalam meningkatkan tingkat stres, dan akhirnya, mendapat beberapa santunan emosional dari seseorang yang dicintai atau terapis. Juga lebih memperhatikan kadar gula darah sanggup menjaganya supaya tetap dalam batas normal, dan dikala kita menggabungkan semua ini dengan diet sehat, maka tidak ada duduk kasus mengenai stres!
 Demikikan artikel kami wacana pengaruh stres pada diabetes melitus, semoga bermanfaat.
Related Posts
 

Tambahkan Komentar Sembunyikan